Ciri Khas Seni Ukir Jepara dari Bentuk Corak dan Motif
Ciri Khas Seni Ukir Jepara dari Bentuk Corak dan Motif_ciri
khas dari ukiran jepara bisa kita lihat dari beberapa sudut mulai dari bentuk
corak dan motifnya saja. Sebelum kita membahas tentang ciri khas dari ukiran jepara apakah kalian
tau apa itu ukiran?.
Pengertian ukiran
Ukiran adalah kerajinan utama dari kota Jepara. Ukiran dari
kayu Jepara ini untuk produksinya ada tempat-tempat yang lekat dengan para ahli
pahat ukir Jepara sebagai centre of production yaitu di Desa Mulyoharjo untuk pusat kerajinan ukir danpatung Jepara. Yang dimaksud disini adalah ukiran yang berasal dari kayu yang
bisa berasal dari kayu jati, mahoni, sengon dan lain-lain.
Seni ukir kayu
Di kota Jepara hampir di seluruh kecamatan mempunyai mebel dan ukir kayu sesuai dengan keahliannya sendiri-sendiri. Hasil dari
kerajinan ukir kayu Jepara bisa bermacam-macam bentuk mulai dari motif patung,
motif daun,relief dan lain-lain.
Menurut sejarah mengapa masyarakat Jepara
mempunyai keahlian di pahat ukir kayu adalah konon pada jaman dulu kala ada
seorang seniman hebat yang bernama Ki Sungging Adi Luwih. Dia tinggal di
kerajaan. Kepiawaian Ki Sungging ini terkenal dan sang raja pun akhirnya
mengetahuinya. Singkat cerita raja bermaksud memesan gambar untuk permaisurinya
kepada Ki Sungging. Ki Sungging bisa menyelesaikan gambarnya dengan baik namun
pada saat Ki Sungging hendak menambahkan cat hitam pada rambutnya, ada cat yang
tercecer di gambar permaisuri tersebut bagian paha sehingga nampak seperti tahi lalat. Kemudian
diserahkan kepada raja dan raja sangat kagum dengan hasil karyanya. Namun takdir
berkata lain sang raja curiga kepada Ki Sungging difikir Ki Sungging
pernah melihat permaisuri telanjang karena adanya gambar tahilalat pada
pahanya. Akhirnya raja menghukum Ki sungging dengan membawa alat pahat disuruh
membuat patung permaisuri di udara dengan naik layang-layang.
Ukiran patung permaisuri sudah
setengah selesai tapi tiba-tiba datang angin kencang dan patung jatuh dan
terbawa sampai Bali. Itulah sebabnya mengapa masyarakat Bali juga terkenal
sebagai ahli membuat patung. Dan untuk alat pahat yang dipakai oleh ki Sungging
jatuh di belakang gunung dan ditempat jatuhnya pahat inilah yang sekarang
diakui sebagai Jepara tempat berkembangnya ukiran.
Terlepas dari cerita legenda maupun
sejarahnya, seni ukir Jepara kini
telah dapat berkembang dan bahkan merupakan salah satu bagian dari “nafaskehidupan dan denyut nadi perekonomian“ masyarakat Jepara. Guna meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia misalnya, dilakukan melalui pendidikan SekolahMenengah Industri Kerajinan Negeri dan Akademi Teknologi Perkayuan dan
pendidikan non formal melalui kursus-kursus dan latihan-latihan. Dengan
penigkatan kualitas sumber daya manusia ini diharapkan bukan saja dapat memacu
kualitas produk, tetapi juga memacu kemampuan para pengrajin dan pengusaha
Jepara dalam pembaca peluang pasar dengan segala tentutannya.
Ukiran Jepara mempunyai
ciri khas yang menunjukkan bahwa ukiran itu asli dari Jepara atau tidak. Salah
satu ciri khas yang terkandung didalamnya adalah bentuk corak dan motif. Untuk
motif sendiri bisa kita lihat dari: Daun Trubusan yang terdiri dari dua macam
yaitu dilihat dari yang keluar dari tangkai relung dan yang keluar dari cabang
atau ruasnya.
Ukiran asli kota jepara
Ukiran asli Jepara juga
terlihat dari motif Jumbai atau ujung relung dimana daunnya seperti kipas yang
sedang terbuka yang pada ujung daun tersebut meruncing. Dan juga ada buah tiga
atau empat biji keluar dari pangkal daun. Selain itu,tangkai relungnya memutar
dengan gaya memanjang dan menjalar membentuk cabang-cabang kecil yang mengisi
ruang atau memperindah.
Ciri khas ukiran jepara
Ciri-ciri Khas diatas sudah cukup mewakili
sebagai identitas ukiran Jepara.
Bentuk motif ukiran tersebut ada juga yang oleh para ahli pahat disisipkan di
berbagai alat rumah tangga seperti contoh di kursi atau meja yang diberikan
ukiran khas Jepara,juga yang lain misal figura foto yang diberi khas Jepara
dengan ukiran.
Peningkatan kualitas produk dan pengawasan
mutu memang menjadi obsesi Jepara dalam memasuki pasar internasional, yang
bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan luar negri terhadap produk industriJepara.
Jepara yang dikenal sebagai penghasil
meubel terbesar di Indonesia pada tanggal 17 Juli 2010 telah memecahkan rekor
Indonesia dalam kegiatan mengukir kayu secara bersama-sama dalam satu tempat
yang menghadirkan 502 orang , sehingga MURI mencatatkan kabupaten ”BumiKartini” ini dalam buku rekornya yang ke 4391. Piagam atau sertifikat MURI
tersebut di serahkan Kepala Museum Rekor Indonesia yang di wakili Ariyani Siregar
(Deputy Manager) kepada Bupati Jepara Drs. Hendro Martojo,MM di
alon-alon Jepara bersamaan di gelarnya lomba mengukir dalam rangka memperingati
Hari Jadi Kabupaten Jepara.
Tagged in :
Leave a Comment